Antisipasi Kesulitan Pangan Saat Kemarau, Lapas Kalabahi Manfaatkan Lahan Tidur untuk Tanam Ubi Kayu |
Kalabahi, INFO_PAS - Dalam rangka mengantisipasi kesulitan pangan di musim kemarau, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi kembali membuka lahan tidur yang terletak tepat di samping Lapas untuk menanam ubi kayu, Sabtu (2/9). Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur (NTT), Marciana D. Jone.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kalabahi, Yusup Gunawan, saat memantau pelaksanaan pembukaan lahan tidur tersebut, mengatakan bahwa lahan tidur yang dibuka Lapas Kalabahi merupakan lahan pertanian milik Lapas yang sudah tidak digunakan lebih dari 2 tahun dan kembali dimanfaatkan lagi untuk menanam ubi kayu. Lahan tersebut memiliki luas sekitar 2.000 m2.
"Sudah lebih dari 2 tahun lahan pertanian ini tidak digunakan. Hari ini kami kembali membukanya untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan pangan di musim kemarau yang panjang tahun ini. Nantinya, kami akan manfaatkan lahan ini dengan menanam ubi kayu untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di daerah ini," ujar Yusup.
Yusup juga menekankan pentingnya kontribusi Lapas Kalabahi melalui pemberdayaan warga binaan di bidang pertanian untuk mendukung program Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Alor, yakni Alor Kenyang, Alor Sehat, dan Alor Pintar.
Lebih lanjut, Yusup menjelaskan bahwa pembukaan lahan pertanian tersebut, dilakukan oleh warga binaan asimilasi dan dikawal oleh Petugas Lapas. Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu paling lama satu minggu sampai selesai.
"Kita punya warga binaan asimilasi yang banyak dan tentunya kita berdayakan mereka untuk mengolah lahan-lahan kita yang masih kosong, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang termasuk mereka, juga para Petugas Lapas," tuturnya.
Selanjutnya, Yusup menyampaikan prinsipnya bahwa dalam mengerjakan sesuatu, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. Intinya, mempunyai niat yang besar dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
"Seluruh warga binaan di sini, kalau sudah memenuhi syarat asimilasi kerja di luar tembok. Langsung kita kondisikan mereka untuk bekerja sesuai keahliannya masing-masing. Utamanya, kami fokuskan ke bidang pertanian karena hampir kebanyakan warga binaan Lapas Kalabahi mempunyai keahlian dalam bercocok tanam. Proses ini juga akan mengasah kemampuan mereka untuk lebih terampil dan dapat menjadi manusia produktif di masa mendatang setelah menyelesaikan pidana yang dijalani," pungkas Yusup. (Humas_AN)
0 Komentar