NewsIndonesia – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Nusakambangan meraih kesuksesan dalam program pembinaan warga binaan dengan memanen hasil budidaya maggot. Program inovatif ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi para narapidana, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah organik, Selasa (7/1).
Panen perdana budidaya maggot yang dilakukan pada awal tahun ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan berbasis kemandirian. Maggot, atau larva Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki manfaat besar dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi sekaligus sumber pakan ternak yang ekonomis.
Kalapas Narkotika Nusakambangan, Rindra Wardhana, dalam keterangannya menyatakan, “Program budidaya maggot ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pembinaan yang produktif dan berkelanjutan bagi warga binaan. Kami berharap keterampilan ini dapat bermanfaat bagi mereka setelah bebas nanti.”
Proses budidaya maggot dimulai sejak Triwulan IV tahun 2024. Warga binaan dilatih untuk mengelola sampah organik dari dapur Lapas dan lingkungan sekitar sebagai bahan makanan maggot. Hasil panen maggot ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pakan ikan dan unggas, serta bahan baku pupuk organik.
Selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga menjadi solusi efektif dalam mengurangi volume sampah organik. “Melalui program ini, kami berhasil mengolah lebih dari ratusan kilo limbah organik setiap bulan,” tambah Kalapas.
Dengan hasil panen ini, Lapas Narkotika Nusakambangan tidak hanya menunjukkan keberhasilan dalam pembinaan warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
- Lapas Narkotika Nusakambangan
0 Komentar